PROSES PENETASAN TELUR ITIK secara tradisional
Setelah telur itik berkumpul
baru dilap dengan lap basah dan di jemur selama ¼ jam (15 menit).
Tujuannya untuk menghilangkan air dan bibit air yang melekat pada
kerabang telur. Bersamaan dengan penjemuran telur tetas,perlu di lakukan penjemuran gabahnya,agar gabahnya hangat.
Selanjutnya telur itik dan gabah yang sudah siap, untuk Lapisan pertama (I)dimasukan
kedalam keranjang yang telah dilapisi bagian dalamnya dengan kertas
atau plastik. Peletakan dapat dilakukan berselingan antara telur dan
gabah. Pada lapisan dasar terlebih dahulu dimasukan gabah setinggi
telur, selanjutnya dimasukan telur dengan posis telentang, dan terakhir
dilapisi dengan kain atau kertas semen.
Dari samping
Seperti pada penggunaan mesin tetas, pada alat penetasan sekam ini pun telur itik perlu
di bolak-balik 2 atau 3 kali sehari. Namun harus diperhatikan, agar
pemanasan dan proses penetasan bisa berlangsung merata untuk semua telur itik yang di tetaskan, maka peletakkan atau susunan telur itik ditukar.
Yang tadinya ada di bagian paling atas di taruh pada lapisan bawah dan
begitu seharusnya sampai susunan telur itu bertukar semua. (lihat gambar
di bawah ini)
Cara Pemindahan Telur Tetas
Pada hari ke empat,
telur di bolak-balik kembali, tapi tanpa menggunakan gabah kecuali pada
lapisan atas dan bawah (alas). Selanjutnya di hari ketujuh, telur selain
diputar-putar arahnya, juga harus diteropong untuk melihat ada
tidakknya pembuahan dalam telur. Yang tidak dibuahi harus dikeluarkan
dari alatpenetasan.
Pada hari ke
11 atau 12 (lima hari setelah penyeleksian) telur sudah di anggap cukup
masak. Saat itu telur dapat digunakan sebagai pengganti gabah. Maksudnya
jika kita hendak menetaskan telur baru, telur yang sudah masak dapat
digunakan sebagai sumber panas , jadi tidak membutuhkan gabah lagi.
Caranya, telur lama dan telur baru letaknya berselang-seling.
Empat hari
setelah telur masak, telur yang lama sudah dapat di ambil. Lalu
diletakan di atas para-para yang beralaskan gabah setebal 10 cm dengan
penutup dari karung atau kain. Saat itu pun telur dibolak-balik, dengan
Interval yang lebih sering , yaitu 6 kali sehari. Untuk memudahkan
pembalikan , maka satu baris dari ujung para-para di kosongkan. Dengan
menyentuh ujung telur saja, maka telur itu akan bergulung membalik.
Di hari ke 28
atau 30 (hari ke 12 di para-para), telur-telur ini akan menetas secara
bertahap . Setelah itu di pindahkan ke kandang dengan kapasitas 25 ekor
per meter persegi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar