Senin, 04 Juni 2012

Analisa kegagalan dalam penetasan telur unggas  Ada beberapa problem dalam penetasan yang sering muncul sehingga menyebabkan penetasan yang dilakukan menjadi ‘gagal’. Dari kegagalan tersebut, semestinya dijadikan sebagai pengalaman berharga dan dicari sumbernya sehingga di waktu-waktu yang akan datang tidak terjadi kegagalan kembali. Berikut kami sebutkan beberapa masalah dalam penetasan berikut analisa kegagalannya. Telur jernih dan infertil Analisa kegagalan : 1. telur tidak terbuahi karena rasio jantan dan betina tidak tepat 2. ransum induk kurang memenuhi syarat 3. pejantan terlalu tua 4. perkawinan preferensial 5. pejantan yang steril 6. embrio mati terlalu awal akibat penyimpanan yang terlalu lama Blood rings (kematian awal dari embrio) Analisa kegagalan : 1. suhu incubator tidak tepat 2. fumigasi tidak benar 3. kekurangan oksigen 4. pemutaran telur kurang banyak atau telur tidak diputar 5. penyimpanan telur terlau lama Kematian tetasan dalam shell Analisa kegagalan : 1. suhu incubator tidak tepat 2. telur tidak dibalik 3. ransum induk tidak memenuhi syarat 4. ventilasi tidak cukup 5. kemungkinan ada penyakit Telur telah mulai retak (pipping) tapi tidak mau menetas Analisa kegagalan : 1. kelembaban kurang 2. kelembaban terlalu tinggi pada tahap awal penetasan 3. ransum induk tidak memenuhi syarat Menetas terlalu cepat/lambat dan menempel Analisa kegagalan : 1. suhu yang terlalu tinggi atau rendah dan kelembaban yang tidak tepat Hasil tetasan lemah Analisa kegagalan : 1. suhu terlalu tinggi 2. bibit kurang bagus Hasil tetasan kecil-kecil Analisa kegagalan : 1. telur tetas juga kecil-kecil 2. kelembaban kurang Hasil tetasan yang tidak menentu Analisa kegagalan : 1. umur telur yang terlalu bervariasi Bentuk yang tidak normal (malformed) Analisa kegagalan : 1. suhu tidak tepat 2. pengaturan telur serta pembalikan telur tidak tepat(www.sentralternak.com.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar